Bencana 2018

Dana Stimulan Tidak Cair, Warga Korban Bencana Ancam Tidak Memilih

Protes warga pada sebuah karton di Desa Jono Oge

SIGI – Sejumlah warga Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, mengancam tidak akan melakukan pencoblosan besok 17 April 2019. Jika sampai pada hari ini pencoblosan dana stimulan maupun dana santunan untuk mereka belum dicairkan oleh pemerintah.

”Yah katanya lalu, waktu kita gelar aksi di lokasi likuefaksi, dana stimulan dan dana santunan so mau dicairkan. Tapi buktinya sampai sekarang juga belum ada kabar, kapan mau cair itu dana,” kata Sahrul.

Sahrul adalah warga korban liquefaksi di Desa Jono Oge. Ia beserta sejumlah warga Desa Jono Oge, menilai tak ada manfaatnya bagi mereka untuk ikut mencoblos sementara keinginan mereka yang memang menjadi haknya tak disahuti oleh pemerintah.

Tasmin warga Desa Jono Oge lainnya menambahkan, kalau dirinya sudah tidak ada niat untuk ikut dalam pemilu 2019. Sebab, dalam benaknya hanya memikirkan kapan dana stimulan dan dana santunan itu dicairkan.

Korban gempa di Banawa Kabupaten Donggala juga mengaku tidak menggunakan hak pilihnya. Ditemui pekan lalu, nelayan yang rumahnya rusak di pesisir Banawa, meminta namanya tidak ditulis. Puncak kegeramannya karena merasa mereka tidak diperhatikan oleh wakil rakyat di daerah itu.

Padahal mereka mendirikan tenda di halaman depan kantor DPRD Donggala. ”Tidak usah dipilih. Dan saya juga tidak akan memilih. Untuk apa..!, Mereka saja tidak pernah lihat warganya yang menderita di sini. Padahal tenda hanya bersebelahan dengan ruangan anggota dewan,” geramnya.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola, mengaku memahami kegundahan warganya di tenda-tenda pengungsian. Namun ia berharap agar warga bersabar karena dana santunan rumah rusak berat dan ringan sudah ada di rekening BPBD kabupaten/kota. Gubernur mengatakan, ia bahkan secara khusus meminta kepada Wapres Jusuf Kalla, agar dana santunan dicairkan sesudah pilpres.

”Sedianya dana santunan dicairkan Senin dan Selasa, hari ini. Itu perintah Pak Wapres JK. Tapi saya meminta agar tidak membagikan uang pada minggu tenang. Nanti menimbulkan banyak penafsiran nanti kita ribut macam macam,” ungkap Longki menirukan pernyataannya di hadapan Wapres di Jakarta belum ini.

Ia meminta agar dana dicairkan usai Pilpres, sehingga tidak diasosiasikan bermacam-macam. ”Tunggu saja, sabar usai pilpres sudah disampai di tangan pengungsi,” tutupnya.**

Penulis + Foto: Yardin Hasan

artikel ini adalah republikasi dari web kabarsultengbangkit yang diinisasi AJI bekerjasama dengan Internews untuk bencana 2018

Roemah Kata
the authorRoemah Kata
Anggaplah ini adalah remahan. Tapi kami berusaha menyampaikan yang oleh media arus utama dianggap remah-remah informasi. Tapi bisa saja remah remah itu adalah substansi yang terabaikan akibat penjelmaan dari politik redaksi yang kaku dan ketat. Sesederhana itu sebenarnya.

Tinggalkan Balasan