Bencana 2018

17 Pengungsi yang Keracunan Jalani Rawat Inap

KERACUNAN - Warga keracunan nasi bungkus menjalani rawat inap di Rumah Sakit

PALU – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate, mengatakan, 17 pengungsi yang diduga keracunan nasi bungkus basi, menjalani rawat inap di Rumah Sakit Anatapura. Sedangkan sisanya telah dipulangkan karena kondisinya telah mambaik.

“Itu berdasarkan laporan yang saya terima dari Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah,” kata Hidayat, Sabtu malam. Menurut dia, seluruh biaya perawatan bagi pengungsi yang mengalami keracunan nasi bungkus ditanggung pemerintah daerah. Biaya perawatan akan diambilkan melalui Dana Siap Pakai (DSP) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng.

“Klaim dari rumah sakit dibiayai sepenuhnya karena masih situasi darurat bencana,” kata Hidayat Lamakarate, Sabtu malam di Palu. Sedangkan sampel makanan sudah dikirim untuk diteliti oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu.

Sedikitnya 38 orang pengungsi anak-anak dan dewasa dilarikan ke rumah sakit karena keracunan makanan nasi bungkus sumbangan dari relawan, Sabtu siang, 19 Januari 2019. Mereka berasal dari lokasi pengungsian lapangan Kapsul Kabonena dan lapangan Mister, Tipo.

Awalnya mereka yang menjalani perawatan di RS Anatapura sebanyak 35 orang dan tiga orang lainnya dilarikan ke RS Alkhairat. Koordinator Posko Lapangan Pengungsi Tipo, Olawanti mengaku hanya sempat melihat sebuah mobil jenis minibus warna hitam, berplat B (mobil dinas). Namun pengungsi setempat tidak mengetahui identitas relawan yang menyumbang nasi bungkus itu.

Berikut  adalah nama-nama pengungsi yang dirawat di UGD RS Anatapura:

1. Ilsaf, 47 tahun
2. Fatmawati, 28 tahun
3. Aska, 2 tahun
4. Andi galip, 20 tahun
5. Moh.Hafiz, 7 tahun
6. Rezki, 27 tahun
7. Fadilah, 6 tahun
8. Ismail.M, 28 tahun
9. Muh.Zakit, 6 tahun
10. Badrun, 49 tahun
11. Safira, 2 tahun
12. Zahira, 8 tahun
13. Zahra, 9 tahun
14. Firus Pratama, 5 tahun
15. Uvi Umara, 10 tahun
16. Argono, 35 tahun
17. Munira, 24 tahun
18. Muldis M
19. Siti naswah, 5 tahun
20. Sefana, 3 tahun
21. Horia, 52 tahun
22. Daut Malula, 44 tahun
23. Nurrahma, 19 tahun
24. Asri, 37 tahun
25. Even, 10 tahun
26. Steven, 15 tahun
27. Feni, 38 tahun
28. Yerni, 20 tahun
29. Unifa, 7 tahun
30. Aulia, 3 tahun
31. Rika 56 tahun
32. Siti Naswah, 5 tahun
33. Aditia, 5 tahun
34. Meliana, 28 tahun
35. Mutiara, 8 tahun

Reporter: Pataruddin
Editor: Ika Ningtyas

artikel ini adalah republikasi dari web kabarsultengbangkit yang diinisasi AJI bekerjasama dengan Internews untuk bencana 2018

Roemah Kata
the authorRoemah Kata
Anggaplah ini adalah remahan. Tapi kami berusaha menyampaikan yang oleh media arus utama dianggap remah-remah informasi. Tapi bisa saja remah remah itu adalah substansi yang terabaikan akibat penjelmaan dari politik redaksi yang kaku dan ketat. Sesederhana itu sebenarnya.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: